Selasa, 07 Januari 2020

Mengenal Sistem Electronic Fuel Injection

Electronic Fuel Injection (EFI) merupakan salah satu teknologi yang sudah banyak digunakan pada kendaran bermotor saat ini. Baik untuk kendaraan motor roda empat (mobil) ataupun pada kendaraan bermotor roda dua (Sepeda motor).

Sistem EFI menjadi sistem yang dikembangkan untuk menggantikan sistem pengaturan bahan bakar berbasis karburator yang sudah ketinggalan jaman dan kurang kompatibel pada beberapa kondisi kerja mesin saat ini.

Secara garis besar, Electronic Fuel Injection (EFI) ini adalah sistem penyemprotan bahan bakar yang bekerjanya di kontrol secara elektronik guna mendapatkan nilai campuran udara dan bahan bakar yang ideal sesuai dengan kebutuhan mesin.

EFI ini digunakan dengan tujuan untuk mendapatkan pembakaran yang ideal sehingga tercipta tenaga dan daya mesin optimal di seluruh kondisi kerja mesin. Sehingga efeknya akan berimbas pada pemakaian bahan bakar yang lebih irit serta menghasilkan gas buang yang lebih ramah lingkungan.

 merupakan salah satu teknologi yang sudah banyak digunakan pada kendaran bermotor saat in Mengenal Sistem Electronic Fuel Injection

Pada penggunaannya, nama EFI ini sudah menjadi milik Toyota, sedangkan untuk merek lain memiliki sebutan yang berbeda, tapi tetap memiliki prinsip dan sistem kerja yang sama. Contohnya pada merek Mitsubishi dikenal dengan nama MPI (Multi Point Injection) atau pada Honda dikenal dengan sebutan ECI (Electronic Control Injection).



Konsep Kerja Komponen Sistem Electronic Fuel Injection


Secara garis besar sistem Electronic Fuel Injection (EFI) ini memiliki konsep kerja yang menggunakan 3 jenis komponen dasar yaitu Sensor, Prossesor, dan Actuator. Berikut penjelasannya

 merupakan salah satu teknologi yang sudah banyak digunakan pada kendaran bermotor saat in Mengenal Sistem Electronic Fuel Injection


1. Sensor

Sensor merupakan jenis komponen yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur nilai-nilai fisik menjadi nilai listrik. Nilai listrik ini akan digunakan oleh Prosessor sebagai nilai data input (data masukan).

Berikut contoh sensor pada Sistem Electronic Fuel Injection
  • Air Flow Sensor (mengukur nilai dan jumlah aliran udara masuk)
  • Intake Air Temperatur Sensor (mengukur nilai temperatur udara yang masuk)
  • Coolant Temperature Sensor (mengukur nilai temperatur pada air pendingin mesin)
  • Crank Angle Sensor (mengukur nilai sudut putaran crankshaft)
  • Camshaft Angle Sensor (mengukur nilai sudut putaran camshaft)
  • Dan lain-lain

2. Prosessor

Prosessor mesin lebih sering disebut dengan nama Engine Control Unit (ECU), atau istilah bekennya adalah "Komputer Mesin".

Prosessor merupakan jenis komponen yang digunakan untuk mengendalikan kerja mesin melalui komponen Actuator agar sesuai dengan nilai yang sudah ditetapkan oleh pihak pabrikan berdasarkan nilai data input dari sensor.

Ini artinya, ECU akan membaca nilai data dari sensor dan memutuskan bagaimana mesin seharusnya bekerja dengan cara mengendalikan komponen Actuator.

3. Actuator

Actuator merupakan jenis komponen yang digunakan untuk mengubah nilai listrik dari engine ECU menjadi nilai fisik baik berupa gerakan ataupun daya kemagnetan dan lain-lain.

Ini artinya, komponen actuator hanya bekerja berdasarkan sinyal yang dikeluarkan oleh engine ECU.

Berikut contoh Acutator pada Sistem Electronic Fuel Injection
  • Injector (berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar mesin)
  • Idle Speed Control Servo (berfungsi untuk mengatur pasokan udara saat mesin idling)
  • Power Transistor dan Ignition Coil (berfungsi untuk mengatur penyalaan api pada busi)
  • Dan lain-lain



Kontrol Pengaturan pada Sistem Electronic Fuel Injection


Umumnya, sistem EFI memiliki 4 sistem dan pengaturan dasar agar sistem ini bisa bekerja dengan baik dan bisa mengoptimalkan tenaga mesin serta menghasilkan kadar emisi yang rendah dan ramah lingkungan. Berikut adalah 4 sistem tersebut,
  1. Sistem dan pengaturan suplai udara
  2. Sistem dan pengaturan injeksi bahan bakar
  3. Sistem dan pengaturan penyalaan api busi (Ignition sistem)
  4. Sistem dan pengaturan kadar emisi gas buang (Emission Control system)

1. Sistem dan pengaturan suplai udara

Sistem dan pengaturan suplai udara akan mengontrol, membaca serta menentukan jumlah udara yang masuk ke ruang bakar.

Contoh komponen pada sistem ini adalah Air Flow Sensor, Intake Air Temperatur Sensor, Barometric Pressure Sensor, Throttle Valve Position Sensor, Idle Speed Control Servo, dan lain-lain

2. Sistem dan pengaturan Injeksi bahan bakar

Sistem dan pengaturan Injeksi bahan bakar akan mengontrol, membaca dan menetukan jumlah bahan bakar yang harus disemprotkan kedalam ruang bakar mesin.

Contoh komponen pada sistem ini adalah Injector, Cam Sensor, Crank Sensor, Fuel Pressure Sensor, Fuel Pump, dan lain-lain

3. Sistem dan pengaturan penyalaan api busi (Ignition sistem)

Sistem dan pengaturan penyalaan api busi (Ignition system) akan mengontrol kapan waktu nya busi mengeluarkan percikan api didalam ruang bakar mesin.

Contoh komponen pada sistem ini adalah coil, power transistor, cam sensor, crank sensor, dan lain-lain.

4. Sistem dan pengaturan kadar emisi gas buang

Sistem dan pengaturan kadar emisi gas buang ini akan mengontrol zat-zat berbahaya hasil dari pembakaran yang terdapat didalam gas buang kendaraan. Tujuannya adalah agar zat yang dihasilkan pada gas buang bisa lebih ramah lingkungan.

Contoh komponen pada sistem ini adalah oxygen sensor, exhaust gas control valve, purge control solenoid valve, dan lain-lain



Kelebihan-kelebihan Sistem Electronic Fuel Injection


Dibandingkan dengan sistem karburator, sistem injeksi bahan bakar ini memiliki kelebihan-kelebihan yang sulit disetarakan oleh karburator dan akhirya menjadi standard untuk mesin-mesin modern saat ini. Berikut beberapa kelebihan yang ada pada sistem EFI
  1. Engine Performance yang sangat baik di setiap kondisi kerja mesin
  2. Injeksi fuel sangat akurat sehingga emisi menjadi lebih bersih
  3. Respon mesin yang lebih cepat saat akselerasi dan deselerasi
  4. Mesin menjadi lebih mudah dihidupkan di segala kondisi cuaca, terutama saat kondis dingin
  5. Terjadi Fuel cut (menghentikan pasokan bahan bakar ke mesin) saat terjadi deselerasi ataupun ketika mesin berada pada kecepatan maksimal 
  6. Sangat baik digunakan untuk jalan menanjak dan kasar.