Alam tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Suku Mentawai yang tinggal di Pulau Nias, Sumatra Utara. Selain menjadi sumber kehidupan, alam memberikan inspirasi seni. Alam sebagai inspirasi seni dapat dilihat dari tarian tradisional mereka yang diberi nama Turuk Langgai. Dalam tarian ini, penari menirukan aneka gerak hewan seperti unggas, kelinci, dan monyet. Tarian ini biasanya ditarikan sebagai penutupan prosesi pengobatan yang dilakukan oleh ahli pengobatan tradisional Suku Mentawai.
Tujuan tarian ini adalah memberikan penghiburan kepada si sakit agar segera sembuh. Tarian ini ditarikan oleh beberapa Sikerei. Seorang ahli pengobatan yang memimpin upacara ini. Sikerei mengenakan hiasan kepala berupa manik-manik dan bulu unggas dan memegang dedaunan. Beberapa dedaunan diselipkan di bagian belakang tubuhnya menyerupai ekor.
Dengan diiringi tuddukat, gendang tradisional, Sikerei lalu berjingkat-jingkat sambil membungkukkan badan. Kepalanya menengadah ke atas sambil mengepakkan daun di tangan. Kakinya menghentak papan lantai menghasilkan suara ritmis yang teratur. Keduanya berputar-putar berkeliling, terkadang saling mengejar atau berjajar berhadapan. Lengkingan keluar dari mulut Sikerei. Dalam temaram lampu petromak, bayangan para Sikerei yang menari jatuh di dinding, tampak hidup seperti dua ekor burung menari di alam bebas.
Usai menarikan gerakan unggas, Sikerei kemudian memulai gerakan yang lain. Ia melompat tinggi dan terlihat lincah bagaikan seekor kelinci. Tangkai daun yang awalnya dijadikan sebagai sayap, dinaikkan sejajar dengan telinga. Gerakannya pun terlihat menarik bagaikan seekor kelinci yang berlari menghindari kejaran pemangsa.
Berdasarkan bacaan di atas, lakukanlah kegiatan berikut.
1. Menjawab pertanyaan
a. Sebutkan properti tari yang dipergunakan dalam Tari Turuk Langgai!
Properti tari yang digunakan adalah daun-daunan.
b. Apakah tujuan dari tarian Turuk Langgai?
Tujuan tarian ini adalah memberikan penghiburan kepada si sakit agar segera sembuh.
c. Sebutkan gerakan-gerakan yang terdapat dalam tarian Turuk Langgai!
Sikerei berjingkat-jingkat sambil membungkukkan badan. Kepalanya menengadah ke atas sambil mengepakkan daun di tangan. Kakinya menghentak papan lantai menghasilkan suara ritmis yang teratur. Keduanya berputar-putar berkeliling, terkadang saling mengejar atau berjajar berhadapan.
2. Cobalah untuk memperagakan gerakan tari Turuk Langgai seperti dijelaskan dalam bacaan di atas. Kalian juga dapat mencoba beberapa gerakan hewan lain seperti monyet atau ular.
3. Gunakan properti tari yang berasal dari alam sebagaimana yang terdapat dalam Tari Turuk Langgai, seperti dedaunan atau bulu-bulu unggas.
4. Lakukan tarian tersebut secara berkelompok. Bagilah kelompok menjadi dua, penari dan pemain musik ritmis. Gunakan alat musik ritmis sederhana yang dapat ditemukan di kelas. Pastikan semua gerakan memiliki ketukan yang sama. Berlatihlah untuk pementasan pada hari berikutnya.
Turuk Laggai merupakan tarian yang gerakannya adalah peniruan dari gerak binatang-binatang di alam sekitar masyarakat suku Mentawai. Karena kedekatan suku Mentawai dengan alam itulah, maka gerakan dan tingkah laku binatang-binatang tersebut dituangkan dalam tarian. Selain itu, gerakan Turuk Laggai juga menyimpan nilai-nilai luhur yang penting dalam kehidupan suku Mentawai. Misalnya adalah perdamaian antar suku, cinta kasih, dan sebagainya.
Tujuan tarian ini adalah memberikan penghiburan kepada si sakit agar segera sembuh. Tarian ini ditarikan oleh beberapa Sikerei. Seorang ahli pengobatan yang memimpin upacara ini. Sikerei mengenakan hiasan kepala berupa manik-manik dan bulu unggas dan memegang dedaunan. Beberapa dedaunan diselipkan di bagian belakang tubuhnya menyerupai ekor.
Dengan diiringi tuddukat, gendang tradisional, Sikerei lalu berjingkat-jingkat sambil membungkukkan badan. Kepalanya menengadah ke atas sambil mengepakkan daun di tangan. Kakinya menghentak papan lantai menghasilkan suara ritmis yang teratur. Keduanya berputar-putar berkeliling, terkadang saling mengejar atau berjajar berhadapan. Lengkingan keluar dari mulut Sikerei. Dalam temaram lampu petromak, bayangan para Sikerei yang menari jatuh di dinding, tampak hidup seperti dua ekor burung menari di alam bebas.
Usai menarikan gerakan unggas, Sikerei kemudian memulai gerakan yang lain. Ia melompat tinggi dan terlihat lincah bagaikan seekor kelinci. Tangkai daun yang awalnya dijadikan sebagai sayap, dinaikkan sejajar dengan telinga. Gerakannya pun terlihat menarik bagaikan seekor kelinci yang berlari menghindari kejaran pemangsa.
Berdasarkan bacaan di atas, lakukanlah kegiatan berikut.
1. Menjawab pertanyaan
a. Sebutkan properti tari yang dipergunakan dalam Tari Turuk Langgai!
Properti tari yang digunakan adalah daun-daunan.
b. Apakah tujuan dari tarian Turuk Langgai?
Tujuan tarian ini adalah memberikan penghiburan kepada si sakit agar segera sembuh.
Sikerei berjingkat-jingkat sambil membungkukkan badan. Kepalanya menengadah ke atas sambil mengepakkan daun di tangan. Kakinya menghentak papan lantai menghasilkan suara ritmis yang teratur. Keduanya berputar-putar berkeliling, terkadang saling mengejar atau berjajar berhadapan.
2. Cobalah untuk memperagakan gerakan tari Turuk Langgai seperti dijelaskan dalam bacaan di atas. Kalian juga dapat mencoba beberapa gerakan hewan lain seperti monyet atau ular.
3. Gunakan properti tari yang berasal dari alam sebagaimana yang terdapat dalam Tari Turuk Langgai, seperti dedaunan atau bulu-bulu unggas.
4. Lakukan tarian tersebut secara berkelompok. Bagilah kelompok menjadi dua, penari dan pemain musik ritmis. Gunakan alat musik ritmis sederhana yang dapat ditemukan di kelas. Pastikan semua gerakan memiliki ketukan yang sama. Berlatihlah untuk pementasan pada hari berikutnya.
Turuk Laggai merupakan tarian yang gerakannya adalah peniruan dari gerak binatang-binatang di alam sekitar masyarakat suku Mentawai. Karena kedekatan suku Mentawai dengan alam itulah, maka gerakan dan tingkah laku binatang-binatang tersebut dituangkan dalam tarian. Selain itu, gerakan Turuk Laggai juga menyimpan nilai-nilai luhur yang penting dalam kehidupan suku Mentawai. Misalnya adalah perdamaian antar suku, cinta kasih, dan sebagainya.