Daur hidup adalah suatu proses yang dialami makhluk hidup yang dimulai dari awal pertama kali organisme itu hidup dibumi lalu tumbuh dan berkembang menjadi organisme atau makhluk hidup dewasa dan berkembang biak untuk mempertahankan kelangsungan jenisnya. Pada daur hidup terjadi perubahan-perubahan bentuk yang disebut metamorfosis. Metamorfosis adalah perubahan/perkembangan biologi yang terjadi pada diri makhluk hidup berawal dari telur hingga menjadi dewasa secara sempurna dengan mengalami perubahan pada bentuk anatomi, morfologi maupun fisiologis. Metamorfosis ada dua macam, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
Tidak semua makhluk hewan bermetamorfosis, contoh beberapa hewan yang bermetamorfosis diantaranya adalah kupu-kupu, nyamuk, tawon, lalat, ngengat, semut, lebah kutu, kumbang, belalang, kecoak, capung, kepik, rayap, jangkrik dan masih banyak yang lainnya. Dari hewan-hewan yang bermetamorfosis tersebut dibagi menjadi dua jenis yaitu hewan yang mengalami metamorfosis sempurna (holometabola) dan metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola).
A. Metamorfosis Tidak Sempurna
Metamorfosis tidak sempurna adalah proses pertumbuhan pada hewan yang tidak mengalami perubahan bentuk secara signifikan. Dikenal dengan istilah hemimetabola. metamorfosis tidak sempurna terjadi dengan tiga tahapan yaitu mulai dari telur, menetas menjadi nimfa dan tumbuh menjadi dewasa. Telur – nimfa – imago (dewasa).
Hewan yang baru menetas dari telur mempunyai bentuk sama dengan hewan yang sudah dewasa. Perubahan hanya terjadi pada bagian tubuh yang belum mengalami pertumbuhan. Sebagai contohnya belalang, belalang muda atau nimfa akan tumbuh dan pada bagian belalang yang belum tumbuh seperti sayap akan muncul dan menjadi imago / belalang dewasa.
Terdapat banyak hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna diantaranya, whitefly, rayap, kutu daun, jangkrik, capung, kecoak, belalang dan juga masih banyak yang lainnya.
1. Daur Hidup Kecoak
Kecoak disebut juga lipas. Kecoak berkembang biak dengan bertelur. Telur kecoak berselubung setelah dibuahi induk jantannya. Kecoa memiliki siklus hidup atau metamorfosa yang tidak sempurna karena hanya terdapat tiga fase saja.
2. Daur Hidup Belalang
Belalang merupakan salah satu serangga yang terkenal sebagai hama rakus yang merugikan. Karena belalang suka memakan daun-daunan seperti daun jati, daun padi, daun jagung, dan daun tebu. Belalang mempunyai warna tubuh umumnya cokelat dan hijau.
3. Daur Hidup Rayap
Rayap merupakan serangga dengan metamorfosis tidak sempurna. Siklus hidup rayap terdiri dari telur menjadi nympa kemudian dewasa.
Proses pertumbuhan rayap dari telur menuju dewasa melalui tiga tahap, yaitu: telur – nimfa (larva) – dewasa (imago).
4. Daur Hidup Capung
Metamorfosis capung termasuk metamorfosis tidak sempurna, capung melewati 3 stadium saja dengan urutan telur, nimfa, dan imago.
5. Daur Hidup Jangkrik
Jangkrik mengalami metamorfosis tidak sempurna. Tubuh jangkrik berbentuk pipih dan berwarna gelap hampir menyerupai tanah, sehingga seekor jangkrik hampir tidak tampak jika berada diatas tanah. Pada dasarnya, struktur tubuh beberapa jenis jangkrik sama, walaupun ukuran jangkrik dewasa sangat bervariasi.
B. Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna adalah perubahan bentuk yang terjadi pada serangga dimana larva (hewan muda) mempunyai bentuk yang sangat berbeda dengan bentuk ketika sudah dewasa. Biasa dikenal dengan sebutan holometabola. Biasanya cara makan bahkan habitatnya pun berbeda. Terdapat masa transisi atau titik perubahan bentuk dari larva menjadi hewan dewasanya yaitu menjadi kepompong.
Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna melewati empat tahap pertumbuhan dan perkembangan. Tahapannya yaitu telur – larva – pupa – imago / hewan dewasa. Contoh hewan bermetamorfosis sempurna adalah nyamuk, lalat, kupu-kupu dan masih banyak yang lain.
1. Daur Hidup Nyamuk
Daur hidup nyamuk dimulai dari telur. Telur nyamuk berada di atas air. Ketika sudah menetas, telur ini menjadi jentik-jentik (tempayak). Jentik-jentik hidup dan memperoleh makanan di air. Setelah cukup umur, jentik-jentik berubah menjadi pupa. Pupa tidak bergerak. Pupa berpindah karena gerakan aliran air.
Setelah beberapa waktu pupa, berubah menjadi nyamuk. Nyamuk dewasa tidak hidup di air. Ia kembali ke air saat akan bertelur. Ada nyamuk yang bertelur di air kotor dan ada yang suka bertelur di air jernih. Nyamuk merupakan salah satu jenis hewan penyebar penyakit.
2. Daur Hidup Kupu-Kupu
Daur hidup kupu-kupu dimulai dari telur. Telur menetas menjadi ulat. Ulat kemudian berubah menjadi kepompong. Akhirnya, kepompong yang telah cukup waktu akan berubah menjadi kupu-kupu. Kupu-kupu dewasa selanjutnya akan bertelur lagi. Demikian seterusnya. Di dalam daur hidup kupu-kupu, terjadi perubahan-perubahan bentuk atau metamorfosis.
3. Daur Hidup Lalat
Siklus hidup lalat yaitu di mulai dari telur, larva, pupa dan lalat dewasa. Pada umumnya siklus hidup lalat dewasa adalah 21 hari. Dan untuk membedakan antara lalat betina dan lalat jantan cukup mudah yaitu di lihat dari ukuran tubuhnya. Untuk lalat jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan lalat betina.
Lalat dewasa melakukan perkawinan dan akan menghasilkan telur. Dalam sekali bertelur induk betina menghasilkan telur sebanyak 75-150 telur. Telur-telur yang dihasilkan di letakkan di tempat-tempat yang hangat sehingga akan membantu proses penetasan , seperti diatas timbunan sampah, dan di atas makanan yang terbuka. Dan telur-telur itu akan menetas dalam waktu 12-24 jam.
Setelah telur-telur itu menetas, maka akan memasuki stadium selanjutnya, yaitu stadium larva. Pada umumnya tempat-tempat yang di gunakan larva untuk berkembang adalah kotoran yang basah dan tumbuhan yang busuk. Selain itu larva akan mencari tempat-tempat yang lebih dingin dan kering. Dan dalam waktu 4-7 hari akan memasuki stadium pupa.
Selanjutnya adalah memasuki stadium pupa, pupa memiliki ketahanan yang tinggi dibandingkan dengan larva, hal ini disebabkan karena pupa memiliki cangkang yang berfungsi sebagai pelindung. Bentuk pupa lonjong, berwarna cokelat tua, dan panjang kurang lebih 7 mm. biasanya pupa berada dalam tanah dalam waktu 4-5 hari dan bertahan lebih lama pada suhu yang lebih rendah.
Setelah melewati stadium pupa lalat dewasa akan keluar dari dalam pupa. Dan selanjutnya akan terbang setelah 1 jam pada suhu yang panas.
4. Daur Hidup Kepik
Kepik mengalami metamorfosis sempurna. Anak kepik yang baru menetas biasanya memiliki penampilan yang sama dengan induknya, namun ukurannya lebih kecil dan tidak besayap. Fase anakan ini dikenal dengan nama nimfa. Nimfa kepik ini kemudian melakukan pergantian kulit berkali-kali hingga akhirnya menjadi imago (dewasa) tanpa melalui fase kepompong.
5. Metamorfosis Kumbnag
Kumbang termasuk serangga yang mengalami metamorphosis holometabola. Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah telur – larva – pupa – imago. Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
Tidak semua makhluk hewan bermetamorfosis, contoh beberapa hewan yang bermetamorfosis diantaranya adalah kupu-kupu, nyamuk, tawon, lalat, ngengat, semut, lebah kutu, kumbang, belalang, kecoak, capung, kepik, rayap, jangkrik dan masih banyak yang lainnya. Dari hewan-hewan yang bermetamorfosis tersebut dibagi menjadi dua jenis yaitu hewan yang mengalami metamorfosis sempurna (holometabola) dan metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola).
A. Metamorfosis Tidak Sempurna
Metamorfosis tidak sempurna adalah proses pertumbuhan pada hewan yang tidak mengalami perubahan bentuk secara signifikan. Dikenal dengan istilah hemimetabola. metamorfosis tidak sempurna terjadi dengan tiga tahapan yaitu mulai dari telur, menetas menjadi nimfa dan tumbuh menjadi dewasa. Telur – nimfa – imago (dewasa).
Hewan yang baru menetas dari telur mempunyai bentuk sama dengan hewan yang sudah dewasa. Perubahan hanya terjadi pada bagian tubuh yang belum mengalami pertumbuhan. Sebagai contohnya belalang, belalang muda atau nimfa akan tumbuh dan pada bagian belalang yang belum tumbuh seperti sayap akan muncul dan menjadi imago / belalang dewasa.
Terdapat banyak hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna diantaranya, whitefly, rayap, kutu daun, jangkrik, capung, kecoak, belalang dan juga masih banyak yang lainnya.
1. Daur Hidup Kecoak
Kecoak disebut juga lipas. Kecoak berkembang biak dengan bertelur. Telur kecoak berselubung setelah dibuahi induk jantannya. Kecoa memiliki siklus hidup atau metamorfosa yang tidak sempurna karena hanya terdapat tiga fase saja.
- Telur. Fase pertama adalah telur, telur kecoa berbentuk seperti kapsul dengan ukuran yang kecil dan bewarna coklat pekat. Telur kecoa memiliki cangkang yang keras dan tidak mudah pecah dengan memiliki semacam cairan tertentu yang merekat pada tempat telur tersebut.
- Nimfa. Setelah telur menetas kemudian akan menjadi nimfa atau bayi kecoa. Bayi kecoa ini sangat kecil dan bewarna putih seperti kutu beras. Nimfa sudah bisa bergerak bebas dan kemudian lambat laun mengalami perubahan warna menjadi coklat. Pada fase ini kecoa masih sangat rentan dan belum memiliki sayap.
- Kecoa dewasa. Setelah menjalani proses dari telur dan nimfa kemudian yang terjadi adalah kecoa menjadi kecoa muda dan berangsur menjadi dewasa yang telah memiliki sayap. Perbedaan kecoa muda dengan kecoa dewasa adalah ukurannya saja yang lebih kecil dibandingkan dengan kecoa dewasa.
2. Daur Hidup Belalang
Belalang merupakan salah satu serangga yang terkenal sebagai hama rakus yang merugikan. Karena belalang suka memakan daun-daunan seperti daun jati, daun padi, daun jagung, dan daun tebu. Belalang mempunyai warna tubuh umumnya cokelat dan hijau.
- Fase pertama daur hidup belalang adalah telur. Telur berasal dari belalang betina. Setelah dibuahi belalang betina akan meletakkan telurnya pada tanaman, mungkin pada batang, daun, atau pada bunga. Pada masa bertelur belalang betina mampu meletakkan ratusan butir telur.
- Nimfa. Tahapan selanjutnya adalah memasuki fase nimfa, yaitu menetasnya telur belalang menjadi nimfa, dengan bentuk seperti belalang dewasa tetapi berukuran kecil, belum memiliki sayap, dan alat reproduksi. Selain itu nimfa masih berwarna putih, tetapi setelah terkena pancaran sinar matahari warnanya akan berubah menjadi warna khas belalang (cokelat atau hijau).
- Belalang dewasa (imago). Untuk menjadi belalang dewasa dan bersayap, nimfa harus berganti kulit untuk yang terakhir setelah menjalani fase nimfa selama satu bulan. Setelah 14 hari menjadi belalang bersayap, maka akan terbentuklah belalang dewasa yang mampu bereproduksi, hal in dilakukan untuk melestarikan spesiesnya agar tidak punah.
3. Daur Hidup Rayap
Rayap merupakan serangga dengan metamorfosis tidak sempurna. Siklus hidup rayap terdiri dari telur menjadi nympa kemudian dewasa.
Proses pertumbuhan rayap dari telur menuju dewasa melalui tiga tahap, yaitu: telur – nimfa (larva) – dewasa (imago).
- Rayap termasuk serangga dengan metamorfosis tidak sempurna. Rayap muda menuju dewasa mengalami pertumbuhan berulang dan pergantian kulit, fase ini disebut fase instar. Tahap pertama daur hidup rayap adalah telur. Telur akan menetas setelah berumur 8-11 hari.
- Setelah menetas dari telur, nimfa akan menjadi dewasa dengan melalui beberapa instar. Nimfa-nimfa yang sedang tumbuh akan diatur menjadi anggota kasta atau golongan oleh ratu.
- Rayap muda (larva/nimfa) yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum muncul, misalnya sayap. Sayap akan muncul pada saat rayap dewasa (imago).
4. Daur Hidup Capung
Metamorfosis capung termasuk metamorfosis tidak sempurna, capung melewati 3 stadium saja dengan urutan telur, nimfa, dan imago.
- Proses metamorfosis capung diawali dengan stadium telur. Telur capung dihasilkan dari proses perkawinan antara induk capung jantan dan induk capung betina. Telur yang dikandung betina kemudian akan diletakan di sekitar wilayah perairan. Peletakan telur pada daerah yang dekat dengan air bukannya tanpa alasan. Saat telur nantinya menetas, nimfa yang keluar dari cangkang telur capung tersebut hanya akan hidup jika berada di daerah perairan.
- Setelah telur capung menetas, nimfa keluar dari cangkang telur untuk kemudian masuk ke dalam dasar perairan yang dangkal. Untuk bertahan hidup di air, nimfa capung bernapas dengan insang yang terdapat di ujung perutnya. Di dalam perairan, nimfa terus tumbuh dan berkembang. Ia mengalami 8 sd 12 ganti kulit (ekdisis) dengan tiap tahapan yang disebut instar.
- Setelah melewati fase nimfa yang panjang, metamorfosis capung dilanjutkan dengan stadium imago. Nimfa capung yang sebelumnya berada di dasar perairan secara perlahan akan merayap keluar melalui ranting dedaunan tumbuhan air. Imago keluar dengan melepaskan kulit terakhirnya dari nimfa yang disebut exuvia.
5. Daur Hidup Jangkrik
Jangkrik mengalami metamorfosis tidak sempurna. Tubuh jangkrik berbentuk pipih dan berwarna gelap hampir menyerupai tanah, sehingga seekor jangkrik hampir tidak tampak jika berada diatas tanah. Pada dasarnya, struktur tubuh beberapa jenis jangkrik sama, walaupun ukuran jangkrik dewasa sangat bervariasi.
- Proses metamorfosis jangkrik diawali dengan stadium telur. Telur jangkrik dihasilkan dari proses perkawinan antara induk jangkrik jantan dan induk jangkrik betina. Telur yang dikandung betina kemudian akan diletakan di tanah.
- Setelah telur jangkrik menetas, nimfa keluar dari cangkang telur. Jangkrik stadium nimfa mengalami lima kali pergantian kulit yang disebut eksdisis. Lama proses pergantian kulit tergantung pada besarnya serangga. Pergantian kulit pertama, saat serangga masih kecil, lebih cepat daripada pergantian kulit yang terakhir.
- Setelah melewati fase nimfa, metamorfosis jangkrik dilanjutkan dengan stadium imago. Nimfa jangkrik tumbuh menjadi besar. Pada fase dewasa jangkrik memiliki bulu lengkap.
B. Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna adalah perubahan bentuk yang terjadi pada serangga dimana larva (hewan muda) mempunyai bentuk yang sangat berbeda dengan bentuk ketika sudah dewasa. Biasa dikenal dengan sebutan holometabola. Biasanya cara makan bahkan habitatnya pun berbeda. Terdapat masa transisi atau titik perubahan bentuk dari larva menjadi hewan dewasanya yaitu menjadi kepompong.
Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna melewati empat tahap pertumbuhan dan perkembangan. Tahapannya yaitu telur – larva – pupa – imago / hewan dewasa. Contoh hewan bermetamorfosis sempurna adalah nyamuk, lalat, kupu-kupu dan masih banyak yang lain.
1. Daur Hidup Nyamuk
Daur hidup nyamuk dimulai dari telur. Telur nyamuk berada di atas air. Ketika sudah menetas, telur ini menjadi jentik-jentik (tempayak). Jentik-jentik hidup dan memperoleh makanan di air. Setelah cukup umur, jentik-jentik berubah menjadi pupa. Pupa tidak bergerak. Pupa berpindah karena gerakan aliran air.
Setelah beberapa waktu pupa, berubah menjadi nyamuk. Nyamuk dewasa tidak hidup di air. Ia kembali ke air saat akan bertelur. Ada nyamuk yang bertelur di air kotor dan ada yang suka bertelur di air jernih. Nyamuk merupakan salah satu jenis hewan penyebar penyakit.
2. Daur Hidup Kupu-Kupu
Daur hidup kupu-kupu dimulai dari telur. Telur menetas menjadi ulat. Ulat kemudian berubah menjadi kepompong. Akhirnya, kepompong yang telah cukup waktu akan berubah menjadi kupu-kupu. Kupu-kupu dewasa selanjutnya akan bertelur lagi. Demikian seterusnya. Di dalam daur hidup kupu-kupu, terjadi perubahan-perubahan bentuk atau metamorfosis.
3. Daur Hidup Lalat
Siklus hidup lalat yaitu di mulai dari telur, larva, pupa dan lalat dewasa. Pada umumnya siklus hidup lalat dewasa adalah 21 hari. Dan untuk membedakan antara lalat betina dan lalat jantan cukup mudah yaitu di lihat dari ukuran tubuhnya. Untuk lalat jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan lalat betina.
Lalat dewasa melakukan perkawinan dan akan menghasilkan telur. Dalam sekali bertelur induk betina menghasilkan telur sebanyak 75-150 telur. Telur-telur yang dihasilkan di letakkan di tempat-tempat yang hangat sehingga akan membantu proses penetasan , seperti diatas timbunan sampah, dan di atas makanan yang terbuka. Dan telur-telur itu akan menetas dalam waktu 12-24 jam.
Setelah telur-telur itu menetas, maka akan memasuki stadium selanjutnya, yaitu stadium larva. Pada umumnya tempat-tempat yang di gunakan larva untuk berkembang adalah kotoran yang basah dan tumbuhan yang busuk. Selain itu larva akan mencari tempat-tempat yang lebih dingin dan kering. Dan dalam waktu 4-7 hari akan memasuki stadium pupa.
Selanjutnya adalah memasuki stadium pupa, pupa memiliki ketahanan yang tinggi dibandingkan dengan larva, hal ini disebabkan karena pupa memiliki cangkang yang berfungsi sebagai pelindung. Bentuk pupa lonjong, berwarna cokelat tua, dan panjang kurang lebih 7 mm. biasanya pupa berada dalam tanah dalam waktu 4-5 hari dan bertahan lebih lama pada suhu yang lebih rendah.
Setelah melewati stadium pupa lalat dewasa akan keluar dari dalam pupa. Dan selanjutnya akan terbang setelah 1 jam pada suhu yang panas.
4. Daur Hidup Kepik
Kepik mengalami metamorfosis sempurna. Anak kepik yang baru menetas biasanya memiliki penampilan yang sama dengan induknya, namun ukurannya lebih kecil dan tidak besayap. Fase anakan ini dikenal dengan nama nimfa. Nimfa kepik ini kemudian melakukan pergantian kulit berkali-kali hingga akhirnya menjadi imago (dewasa) tanpa melalui fase kepompong.
- Fase pertama daur hidup kepik adalah telur. Telur kepik berbentuk lonjong dan berwarna kuning. Telur-telur ini biasanya menetas sekitar seminggu setelah pertama kali dikeluarkan.
- Larva kepik umumnya memiliki penampilan bertubuh panjang, diselubungi bulu, dan berkaki enam. Larva ini hidup dengan makan sesuai makanan induknya dan ketika mereka bertumbuh semakin besar, mereka melakukan pergantian kulit.
- Larva yang sudah sampai hingga ukuran tertentu kemudian akan berhenti makan dan memasuki fase kepompong pada usia dua minggu sejak pertama kali menetas. Kepompong ini biasanya menempel pada benda-benda seperti daun atau ranting dan berwarna kuning dan hitam. Kepik dewasa selanjutnya akan keluar dari kepompong setelah sekitar satu minggu. Sayap depan kepik yang baru keluar masih rapuh dan berwarna kuning pucat sehingga ia akan berdiam diri sejenak untuk mengeraskan sayapnya sebelum mulai berakivitas.
5. Metamorfosis Kumbnag
Kumbang termasuk serangga yang mengalami metamorphosis holometabola. Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah telur – larva – pupa – imago. Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
- Telur dihasilkan oleh kumbang betina dan diletakkan dalam jumlah besar atau sendiri-sendiri. Dalam beberapa hari telur akan menetas dan kumbang muda lahir. Dalam beberapa kasus kumbang betina tidak menyediakan perawatan untuk kumbang muda dan mereka dibiarkan berjuang sendiri. Telur-telur kumbang tersebut pada umumnya diletakkan didekat atau pada sebuah sumber makanan larva yang sesuai.
- Setelah menetas dari telur larva yang berbentuk seperti cacing akan mulai makan. Sebagai larva yang tumbuh besar, dia melewati bebeberapa tahapan atau instar. Masing-masing instar akan berakhir dengan molting larva untuk mengakomodasi pertumbuhannya. Tergantung pada spesies, jumlah molt dapat berkisar dari sedikitnya 3 atau lebih banyak.
- Setelah mencapai instar akhir, larva berubah menjadi tahap pupa. Tahap ini berfungsi sebagai tahap transisi dimana larva menjadi dewasa. Pupa biasanya mempunyai warna pucat.
- Tahap akhir dari perkembangan dicapai ketika molt pupa. Kumbang dewasa baru yang muncul adalah teneral - Exoskeleton lembut dengan warna pucat. Biasanya dibutuhkan beberapa jam sebelum tubuhnya mengeras dan warna dewasa hadir.