Jumat, 24 April 2020

Sejarah Evolusi Manusia

Gadis Rantau
Evolusi manusia atau Anthropogenesis merupakan bagian dari evolusi biologi yang mengenai munculnya homo sapiens. Proses evolusi tersebut berjalan secara bertahap dalam waktu yang sangat lama. Sejarah evolusi manusia dimulai dari primata cikal bakal kemudian dalam perkembangannya akan mengalami perubahan dari generasi ke generasi sampai perkembangan yang lebih baik seperti manusia zaman sekarang. Sebenarnya manusia bukan berasal dari kera, melainkan antara kera dan manusia memiliki cikal bakal yang sama. Sejarah evolusi manusia antara lain sebagai berikut.

1. Primata
Pada tahun 1871, Charles Darwin menerbitkan bukunya yang berjudul The Descent Of Man yang berisi tentang asal usul manusia. Pendapat Darwin tersebut didasarkan atas adanya hubungan kekerabatan antara manusia dengan primata. Hubungan kekerabatan tersebut juga dapat dilihat antara manusia (Hominidae) dan orang utan (Pongidae). Di antara bentuk persamaan tersebut dapat Anda lihat struktur tubuhnya, antara lain: mata menghadap ke depan, memilki kelenjar susu yang terletak di dada, memiliki struktur, jumlah, dan macam kerangka yang sama, organ darah mempunyai susunan kimia yang sama, dan bentuk rahim dengan tipe simpleks.

Selain persamaan antara manusia dengan orang utan, diantara keduanya juga terdapat beberapa perbedaan. Perbedaan perbedaan tersebut antara lain sebagai berikut.
No.Struktur TubuhManusia (Hominidae)Orang Utan (Pongidae)
1.Kedudukan tengkorak Tepat di ujung tulang belakang Sebelah depan ujung tulang belakang
2.Rahang Berbentuk seperti huruf V Berbentuk seperti huruf U
3.Gigi Ukuran dan tinggi sama Ukuran dan tinggi tidak sama
4.Tulang Belakang Tegak dan kuat Bengkok
5.Tangan Lebih pendek dari kaki Lebih panjang dari kaki
6.Kaki Untuk berjalan Untuk berjalan dan memegang
7.Ibu jari kaki Tidak dapat bergerak bebas Dapat bergerak bebas
8.Pelvis Lebar dan kuat Sempit dan memanjang

2. Manusia Purba
Fosil manusia purba ditemukan di berbagai tempat. Penemuan tersebut dapat menunjukkan suatu perbandingan dan mengetahui perkembangan evolusi yang terjadi. Di antara penemuan yang ada adalah sebagai berikut.
No.JenisKeteranganCiri
1.Manusia Kera Afrika Selatan Beberapa fosil manusia kera dari Afrika Selatan ditemukan oleh Raymond Dart (1829 – 1924). Beberapa penemuan tersebut antara lain Australopithecus africanus, Paranthropus robustus, Plesianthropus transvelensis.
  1. Dapat berdiri tegak dan berjalan dengan dua kaki;
  2. Memiliki tinggi badan kurang lebih 1,5 meter;
  3. Memiliki volume otak hanya sekitar 450 – 600 cm3;
  4. Habitat hidup di tempat terbuka.
2.Manusia kera Afrika Timur Fosil ini ditemukan oleh Leakey dan diberi nama Australopithecus boisai yang memiliki ciri-ciri antara lain berbadan lebih kekar, gigi, dan tulang rahang lebih kuat. Penemuan lain adalah jenis Australopithecus habilis.
  1. Memiliki volume otak yang lebih besar dibandingkan manusia kera Afrika yang lain yaitu ± 650 cm3, sehingga intelegensinya lebih tinggi;
  2. Sudah menggunakan alat bantu untuk memotong dari batu.
3.Manusia Jawa Fosil manusia Jawa ditemukan oleh Eugene Dubois di daerah Trinil, Jawa Timur pada tahun 1894 dan Penemuan oleh C.R. Von Koenigswald di daerah Mojokerto dan Sangiran. Hasil penemuan Koenigswald tersebut diberi nama Pithecanthropus erectus.
  1. Dapat berdiri dan berjalan dengan dua kaki;
  2. Memiliki volume otak kurang lebih 770 – 1000 cm3;
  3. Derkomunikasi dengan berbicara;
  4. Dapat membuat alat berburu dan menggunakan api;
  5. Hidup kurang lebih 500.000 s.d. 300.000 tahun yang lalu.
4.Manusia Peking Penemuan fosil manusia purba dilakukan oleh Davidson Black (Canada) dan Franz Weiden Reich (Amerika) pada tahun 1920. Penemuan manusia purba tersebut berada di Gua Kapur, Peking. Hasil penemuan tersebut diberi nama Sinanthropus pekinensis.
  1. Memiliki volume otak yang agak besar yaitu kurang lebih 900–1200 cm3;
  2. Diperkirakan hidup sekitar 500.000 tahun yang lalu;
  3. Mampu menggunakan senjata dan perkakas dari tulang dan batu;
  4. Sudah menggunakan api;
  5. Mempunyai kebudayaan yang lebih maju.
5.Homo Sapiens Penemuan Homo sapiens oleh Eugene Dubois yaitu Homo wajakensis yang ditemukan di desa Wajak, Jawa Timur pada tahun 1889. Spesies ini diperkirakan hidup kurang lebih 40.000 tahun.
  1. Bentuk fisik dan wajahnya mirip manusia sekarang. 
  2. Tingkat kecerdasannya lebih tinggi daripada Pithecantropus Erectus.
  3. Mengenal perladangan dengan sistem lading berpindah dan menetap.
  4. Memiliki pralatan terbuat dari batu yang diasah halus, berbentuk beliung persegi, dan alat pemukul kulit kayu.
 Evolusi manusia atau Anthropogenesis merupakan bagian dari evolusi biologi yang mengenai  Sejarah Evolusi Manusia
3. Manusia Modern
Manusia modern adalah manusia yang hampir menyerupai manusia sekarang dan manusia yang hidup sampai saat ini yaitu Homo sapiens. Manusia modern memiliki ciri-ciri antara lain:
  1. Memiliki volume otak ± 1400 – 1500 cm3;
  2. Memiliki tinggi badan ± 1,6 m;
  3. Memiliki peradaban yang maju;
  4. Mempunyai peralatan yang lebih baik;
  5. Suka berburu;
  6. Sudah terdapat hubungan sosial dan upacara ritual;
  7. Diperkirakan hidup sekitar 100.000 – 40.000 tahun yang lalu.

Dari ciri-ciri tersebut dapat dilihat suatu perkembangan terjadi menuju bentuk manusia yang lebih baik. Beberapa manusia modern antara lain sebagai berikut Manusia lembah Neanderthal (Homo neanderthalensis) di Lembah Neanderthal Jerman, Manusia Swanscombe di Inggris,  Manusia Cromagnon di Perancis,  Manusia Stein heim di Jerman, , Manusia Shanidar di Irak, Manusia Gunung Carmel di Palestina, dan Manusia Solo di Jawa Indonesia.

Ada dua teori yang berhubungan dengan perkembangan manusia modern (Homo Sapiens). Teori pertama dikenal dengan nama "evolusi-multiregional". Teori ini memandang asal-usul manusia modern sebagai suatu fenomena yang mencakup seluruh dunia. Pada prinsipnya, manusia modern berasal dari kerabat yang sama, yaitu jenis the Java man (Homo Erectus). Mereka menyebar secara bersamaan ke seluruh dunia dan baru kemudian di tempatnya yang baru mereka melakukan proses evolusi sehingga mencapai manusia modern. 

Teori kedua yang bertentangan dengan teori pertama dikenal dengan teori out of Africa. Teori tersebut berdasarkan hipotesis bahwa manusia modern berasal dari suatu daerah, yaitu dari Afrika. Manusia awal yang hidup di Afrika lambat laun mengalami proses evolusi sehingga mencapai bentuk manusia modern (Homo Sapiens). Kelompok-kelompok Homo Sapiens modern ini kemudian berimigrasi dari Afrika menuju belahan bumi lainnya. Kedatangan manusia modern ini lambat laun pada akhirnya menggantikan populasi manusia pramodern yang ada. Teori ini dinamakan dengan teori Out of Africa karena Afrika Sub-Sahara telah diketahui sebagai tempat pertama.